Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut

TEMPO.CO , Jakarta:Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama Untung Suropati, mengatakan, anggota TNI Angkatan Laut yang ditangkap Badan Narkotika Nasional karena diduga terlibat peredaran narkoba adalah seorang perwira berprestasi. Berkat prestasinya itu perwira berisinisial ASB dengan pangkat Kolonel ini dipercaya sebagai Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatal Laut di semarang sejak 2011. Sebelumnya, ASB juga dipercaya menjabat sebagai Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut di Yogyakarta. "Kalau bukan orang berprestasi tidak mungkin bisa dua kali menjadi komandan," kata Untung saat ditemui wartawan di kantor BNN, Jalan M.T. Haryono, Jakarta Timur, Senin, 29 April 2013. Menurut Untung, ASB berada dua tingkat di bawahnya. Dia kenal dengan ASB namun tidak terlalu dekat. "Dia salah satu perwira yang ahli berpikir dan atur strategi," kata Untung. Namun Untung merasa dikecewakan dengan perbuatan ASB yang dinilai tidak mencerminkan jiwa seorang perwira. "Saya masih sedikit 'dongkol' sama dia." Sebelumnya, Kepala Deputi Pemberantasan Narkoba BNN Inspektur Jenderal Benny Joshua Mamoto mengatakan ada dua aparatur negara yang ditangkap di Hotel Ciputra, Simpang Lima, Semarang. Mereka adalah anggota kepolisian dari Direktorat Intelijen dan Keamanan Polda Jawa Tengah, Brigadir Rahmat Sutopo (RS) alias MM, dan anggota TNI AL yang menjabat Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Dan Lanal), Kolonel Antar Setia Budi (ASB). "Tim mengikuti RS alias MM ini ke Hotel Ciputra karena diduga akan mengantarkan barang narkotik," kata Benny di kantor BNN, Senin malam. Menurut dia, penangkapan dua aparatur negara ini berawal dari penangkapan jaringan sindikat narkotik yang melibatkan anggota Detasemen Markas Polda Jawa Tengah, Iptu H, 25 Februari lalu. (Baca: Disebut Tangkap Polisi Narkoba, BNN Bungkam) Pada Senin dinihari itu, RS alias MM memasuki kamar 1003. Saat keluar dari kamar tersebut, RS alias MM ditangkap oleh tim BNN yang sudah mengintainya. "Kepada petugas BNN, RS alias MM mengatakan telah mengirimkan sabu kepada seseorang di kamar 1003 tersebut," kata Benny. Saat itu juga, kata Benny, anggota BNN langsung menyergap kamar tersebut dan menangkap satu pria yang diketahui sebagai anggota TNI AL, Kolonel ASB. "Saat ditangkap yang bersangkutan (ASB) sedang mengkonsumsi sabu," ujarnya. (Baca: Pesta Narkoba, Polisi Ditangkap BNN) Menurut Benny, barang bukti yang didapat dari penggeledahan di kamar hotel 1003 adalah dua kantong plastik berisi sabu seberat 1,5 gram, pipet (alat penyedot), dua bong, tujuh korek api gas, satu lembar alumunium foil, dan dua botol kosmetik untuk membakar sabu. BNN juga melanjutkan penggeledahan di rumah kos RS alias RM dan ditemukan 8 butir ekstasi, satu paket sabu seberat 0,3 gram, dan peralatan bong. BNN juga menangkap seorang wanita yang diketahui sebagai kekasih RS alias RM. Benny mengungkapkan hasil pemeriksaan tes urine ASB menunjukkan positif mengkonsumsi sabu. "Tersangka masih menjalani pemeriksaan dan nanti akan dilanjutkan assesment oleh ahli BNN," kata Benny. (Baca juga: Kisah Pecandu Narkoba di Kampung Bali) INDRA WIJAYA